• Grand Theft Auto V - Review


  • Battlefield 4 - Review


  • Kehebatan Grafis Next-Gen Terlihat Di Trailer Bocoran The Order 1886


  • Batman Arkham Origins - Review


  • Grand Theft Auto V - Akan Datang Ke PC?


  • Assassin's Creed IV Black Flag - Review


  • Watch Dogs


  • Plant VS Zombie - Garden Warfare


  • Assassin's Creed - Freedom Cry


  • Game Terlaris Di 2013


  • Titanfall


Recent Articles

Rabu, 19 Februari 2014

Grand Theft Auto V - Review


Setelah melewati proses penantian yang panjang, harus bertahan dengan nafsu menggebu-gebu yang muncul dari serangkaian screenshot dan trailer, Rockstar akhirnya memenuhi harapan sebagian besar gamer di seluruh dunia. Dengan biaya pengembangan lebih dari USD 256 juta untuk produksi dan marketing, GTA V akhirnya meluncur untuk Playstation 3 dan Xbox 360 – 17 September 2013 yang lalu. Lewat serangkaian informasi awal yang diluncurkan, Rockstar sendiri memang sempat mengklaim kehadiran begitu banyak inovasi, baik dari cerita, mekanik gameplay, hingga sensasi yang akan membuat seri ini jauh berbeda dan lebih baik.
Anda yang sempat membaca preview kami sebelumnya tentu saja sudah mendapatkan sedikit gambaran akan apa yang sebenarnya ditawarkan oleh seri yang satu ini. Walaupun dirilis untuk konsol teknologi lawas sekelas Playstation 3 dan Xbox 360, GTA V menawarkan kualitas visualisasi yang terhitung menawan, wilayah yang begitu luas dengan penuh efek tata cahaya dan detail yang memesona. Perbaikan di mekanik gameplay juga membuatnya lebih mudah untuk dinikmati, tentu saja dengan beberapa perubahan yang membutuhkan Anda untuk sedikit beradaptasi. Sistem tiga karakter dan segudang aktivitas menjadi pesona yang sulit untuk ditolak. Namun, ternyata, begitu Anda mendalami dunia yang ditawarkan GTA V, game ini menawarkan sesuatu yang jauh lebih baik.
Lantas apa yang sebenarya disuntikkan oleh Rockstar di GTA V ini? Mengapa kami menyebutnya sebagai game open-world terbaik? Review ini akan mengupasnya lebih dalam untuk Anda.

Plot

Perkenalkan tiga serangkai yang akan menjadi poros utama cerita GTA V: Franklin Clinton, Trevor Phillips, dan Michael Twonley.
Perkenalkan tiga serangkai yang akan menjadi poros utama cerita GTA V: Franklin Clinton, Trevor Phillips, dan Michael Townley.
Berbeda dengan seri-seri sebelumnya yang hanya memuat satu karakter utama, GTA V hadir dengan kejutan ekstra, tiga karakter utama dengan tiga buah latar belakang cerita yang berbeda. Selamat datang di Los Santos, rumah dan medan pertempuran bagi Michael Townley, Trevor Philips, dan Franklin Clinton.
Aksi perampokan sembilan tahun lalu di North Yankton yang dilakukan oleh Michael dan Trevor bersama dengan dua kru lainnya berakhir bencana. Disergap dengan kekuatan polisi yang masif, Michael yang tengah terluka akhirnya meminta Trevor untuk menyelamatkan diri dan akhirnya menghilang dalam kabut. Sembilan tahun setelahnya, kedua “sejoli” ini hadir dengan kesimpulan yang sama – bahwa masing-masing dari teman mereka telah tewas dalam tragedi tersebut. Namun siapa yang menyangka bahwa Michael ternyata berhasil menyelamatkan diri, berlindung sebagai saksi di bawah FIB, dan meraih kekayaan. Sementara di sudut kota yang lain, Trevor yang tidak pernah mengetahui nasib Michael, harus berjuang dan memulai bisnis narkotikanya dari awal.
Michael dan Trevor berbagi masa lalu. Upaya perampokan di North Yankton yang gagal akhirnya memisahkan keduanya, dengan masing-masing mengira yang lainnya tewas.
Michael dan Trevor berbagi masa lalu. Upaya perampokan di North Yankton yang gagal akhirnya memisahkan keduanya, dengan masing-masing mengira yang lainnya tewas.
Sembilan tahun setelahnya, ketika Michael mulai mapan berkat sokongan dana dari FIB, sosok kriminal kelas bawah lainnya - Franklin Clinton mulai masuk ke dalam pusaran ini.
Sembilan tahun setelahnya, ketika Michael mulai mapan berkat sokongan dana dari FIB, sosok kriminal kelas bawah lainnya – Franklin Clinton mulai masuk ke dalam pusaran ini.
Di tengah benang merah antara dua karakter ini, hidup Franklin Clinton, seorang gangster muda yang baru hendak memulai kehidupan kriminalnya. Bekerja sebagai repo di sebuah dealer mobil, Franklin akhirnya bertemu dengan Michael yang sempat menjadi salah satu target kriminalnya. Pertemuan pertama yang berkesan antara kedua karakter ini akhirnya membangun hubungan kerjasama khusus, sebuah awal lebih banyak kegiatan kriminal. Dibantu oleh sang otak jenius – Lester, Michael dan Franklin akhirnya memutuskan untuk merampok sebuah toko perhiasan untuk memperkuat keuangan mereka. Perampokan yang membawa Michael kembali ke dunia kriminal, Franklin ke level yang lebih tinggi, dan Trevor untuk mengetahui bahwa sahabat terdekatnya belum tewas.
Perampokan yang disusun bersama Lester dan Franklin ternyata menyadarkan Trevor bahwa teman lama yang selama ini ia dukakan, ternyata selamat dan hidup enak di Los Santos.
Perampokan yang disusun bersama Lester dan Franklin ternyata menyadarkan Trevor bahwa teman lama yang selama ini ia dukakan, ternyata selamat dan hidup enak di Los Santos.
Trevor pun berusaha mencari dan meminta kebenaran dari Michael.
Trevor pun berusaha mencari dan meminta kebenaran dari Michael.
Tim yang solid - Michael, Franklin, dan Trevor muncul sebagai kekuatan kriminal baru yang disegani, dan tentu saja mengundang begitu banyak ancaman.
Tim yang solid – Michael, Franklin, dan Trevor muncul sebagai kekuatan kriminal baru yang disegani, dan tentu saja mengundang begitu banyak ancaman.
Terkejut dengan fakta yang satu ini, Trevor pun melarikan diri ke Los Santos, berusaha mencari Michael dan meminta penjelasan. Usaha yang akhirnya berhasil berkat bantuan Dave. Namun alih-alih marah karena kebohongan Michael, Trevor kembali bersekutu untuk membentuk kembali kelompok kriminal yang sempat terpecah di masa lalu, kini tentu dengan bantuan Franklin dan Lester. Sayang seribu sayang, di sinilah masalah justru kian kompleks. Bersinggungan dengan begitu banyak kekuatan kriminal yang  lain, bahkan pihak berwenang, ketiga serangkai ini harus berhadapan dengan ancaman yang siap untuk meminta nyawa mereka kapan saja.
Lantas berhasilkah Trevor, Michael, dan Franklin ini melakukan tindak kriminal terbesar mereka? Halangan apa saja yang siap untuk menghentikan mereka? Konflik seperti apa yang akan terjadi? Semua jawaban dari pertanyaan ini bisa Anda temukan dengan memainkan GTA V ini.


Kesimpulan



Rockstar berhasil membuktikan bahwa biaya produksi sebesar USD 256 juta yang mereka gelontorkan memang menghasilkan sebuah mahakarya yang luar biasa, sebuah game open-world yang tidak diragukan lagi, merupakan yang terbaik di kelasnya. Sebuah definisi kebebasan yang baru, sebuah standar kualitas yang tidak mudah ditundukkan, sebuah monumen bagaimana inovasi selalu menjadi nilai jual game yang efektif. Bravo Rockstar, Bravo GTA V!
GTA V tidak perlu diragukan lagi merupakan game open-world terbaik yang pernah hadir di industri game. Ia bahkan bisa dikatakan mendefinisikan ulang genre ini secara keseluruhan, menawarkan sebuah standar baru akan konsep “dunia yang bebas” dengan kualitas yang tidak mudah untuk ditundukkan. Kehadiran tiga karakter utama tidak hanya menawarkan inovasi gameplay yang baru, tetapi juga cara bercerita dan menawarkan plot yang terhitung unik. Kesempatan untuk menghadirkan pengalaman bermain yang lebih intens juga hadir lewat aksi kejahatan dengan skala yang lebih besar di Heist, dimana tidak hanya mengeksekusi, Anda juga dilibatkan dalam proses perencanaan dan pemilihan kru di dalamnya. GTA V melemparkan semua formula kejahatan skala besar ala film Hollywood dalam genggaman tangan Anda. Dipadukan dengan visualisasi mumpuni penuh detail, musik, dan segudang aktivitas yang bisa Anda lakukan di dalamnya, GTA V memfasilitasi harapan dan keinginan Anda untuk menikmati sebuah game open-world sesungguhnya.
Namun sayang seribu sayang, GTA  V tidak sesempurna yang dibayangkan. Ada beberapa elemen yang justru menyimpang dari ekspektasi yang ada, apalagi setelah “kemewahan” yang ia tawarkan dari sejumlah screenshot dan trailer yang memesona. Salah satu yang paling fatal? Heist sendiri. Walaupun mekanisme ini menghadirkan ilusi peran tiga serangkai yang lebih signifikan di dunia kriminal, namun fakta bahwa ia hadir sebagai bagian dari misi dan tidak bisa secara bebas dieksekusi menjadi pukulan tersendiri. Padahal sejak awal, trailer GTA V seolah memberikan impresi bahwa Anda memiliki kebebasan untuk memulai dan merencanakan Heist untuk merampok Bank atau toko perhiasan manapun yang Anda inginkan dan tentu saja mengumpulkan darinya. Sayangnya, Heist justru menjadi bagian progress cerita saja dan tidak ditawarkan sebagai bagian dari side mission.
Kelemahan lainnya ada pada usaha Rockstar untuk menyuntikkan sedikit “kegilaan” di dalam GTA V, yang menurut kami, justru mencederai usaha mereka untuk membangun sebuah konsep dunia yang mengakar pada realitas. Alien dan badut-badut menyeramkan sebagai akibat dari konsumsi narkotika masih terhitung sebuah konsep yang bisa diterima. Namun begitu Anda masuk ke dalam misi Rampage dari Trevor, semua ilusi plot yang mengakar pada dunia yang realistis seolah sirna begitu saja. Apa pasal? Sekuat, segila, dan se-badass apapun Trevor, ia tetap tidak mungkin cukup kuat untuk menahan gempuran ratusan peluru senapan mesin bahkan menaklukkan beberapa tank seorang diri dengan pelontar granat. Sebuah blunder yang terhitung fatal, walaupun misinya sendiri memang cukup menyenangkan untuk ditaklukkan.
Namun terlepas dari dua kekurangan utama ini, Rockstar berhasil membuktikan bahwa biaya produksi sebesar USD 256 juta yang mereka gelontorkan memang menghasilkan sebuah mahakarya yang luar biasa, sebuah game open-world yang tidak diragukan lagi, merupakan yang terbaik di kelasnya. Sebuah definisi kebebasan yang baru, sebuah standar kualitas yang tidak mudah ditundukkan, sebuah monumen bagaimana inovasi selalu menjadi nilai jual game yang efektif. Bravo Rockstar, Bravo GTA V!
Sumber: Jagatplay.com


Battlefield 4 - Review


Review Battlefield 4 – Seri Terbaik Battlefield Dengan Peningkatan Kualitas Cerita
Battlefield 4 adalah jawaban Electronic Arts terhadap game seri Call of Duty yang sudah sangat mendunia. Peluncuran Battlefield 4 ini sudah sangat dinantikan oleh para fans FPS diseluruh dunia dan jika kamu tidak tahu pernah mendengar mengenai Battlefield sama sekali maka kemungkinan besar kamu tinggal di goa :). Tapi apakah game ini berhasil melakukannya kali ini atau apakah seri terbarunya ini hanya sekedar pembaharuan yang nantinya juga akan terlupakan dengan cepat?
blastin

Gameplay: Masih Sama Dengan Battlefield Sebelumnya

Jika kamu pernah memainkan seri sebelumnya maka kamu tidak akan menemukan banyak kejutan di Battlefield 4. Bahkan jika kamu pernah bermain game shooter apapun maka Battlefield 4 akan terasa sangat familiar. Kamu akan mengendarai kendaraan perang, meledakkan dinding, menembak tank dan ratusan tentara musuh. Seperti seri sebelumnya di seri Battlefield 4 ini, gamenya terasa lebih open dibanding dengan Call of Duty dalam hal pendekatan perangnya, namun masih belum dapat disebut sebagai open world game.
Kontrolnya terasa akurat seperti biasanya dan setiap senjata yang saya tembakan terasa memiliki bobot dan bertenaga. Tapi itu bukan berarti semua senjata terasa sama, tentu saja setiap senjata memiliki “feel”nya masing-masing dan kamu akan menemukan banyak sekali pilihan dalam seri kali ini. Dalam story modenya kamu dapat memilih senjata yang sudah kamu temukan selama bermain ketika mengakses ammo crate, jadi bukan senjata yang tergeletak di sekitar kamu saja yang dapat dipakai.
Memang pada awalnya tidak akan terlalu terasa, namun seiring kamu bermain maka kamu dapat melakukan experimen senjata dengan berbagai situasi yang kamu temui. Kamu juga akan masih membawa dua senjata dan dua peledak pada saat yang bersamaan, tapi tidak ada batasan senjata apa yang dapat kamu bawa.
blastin2 AI musuh dalam game Battlefield 4 terbilang sangat baik. Mereka akan menggunakan perlindungan dengan baik dan akan berusaha untuk membuat kamu keluar dari tempat perlindungan dengan cara melempar granat atau memutar dari samping (flanking). Kesulitan untuk membunuh musuh (dan dibunuh musuh) tergantung dari tingkat kesulitan yang kau pilih. Di Battlefield 4 kamu tidak akan melihat terlalu banyak musuh berdiri di area terbuka sambil menembaki kamu, berjalan ke arah tembok, atau tidak menembak padahal sudah berhadapan muka seperti yang kamu sering temui di game dengan AI yang kurang pintar. AI dari pasukan kamu juga terhitung pintar, mereka akan berjalan di depan kamu ketika menyusuri sebuah jalan tapi ketika kamu mulai menembak mereka akan bergerak menyamping, AI pasukan juga tidak bodoh untuk stuck disebuah tempat dan menghambat perjalanan kamu.
Saya memang menemukan beberapa bug sewaktu bermain, tapi kebanyakan dari bug ini dapat diselesaikan dengan update driver graphic card. Beberapa bug lain yang saya temukan adalah mayat yang mengambang dan sebuah bug yang membuat saya mati ketika memanjat tangga. Walaupun begitu bug ini jarang terjadi dan tidak mengganggu saya ketika bermain sama sekali. Memang benar bahwa tidak terdapat banyak inovasi dalam gameplay Battlefield 4, namun menurut saya memang game ini tidak membutuhkannya. Kegagalan Battlefield 3 dikontribusikan oleh ceritanya yang tidak kuat dan untungnya hal tersebut diperbaiki di Battlefield 4.
action

Cerita: Acting Sedikit Saja Sebenarnya Sudah Cukup

Battlefield 3 mempunyai kualitas gameplay multiplayer yang sangat seru, namun mode single-playernya terasa kekurangan sesuatu. Para pemain jelas mengharapkan cerita yang sangat fantastis dari game ternama seperti ini, tapi sayangnya ceritanya hambar dan mudah terlupakan. Battlefield 4 memperbaiki hal ini dalam hampir segala sisi, Battefield 4 menawarkan mode story yang kuat dengan nama karakter yang pasti kamu akan ingat lama bahkan setelah menamatkan game ini.
deadship Warning: Sedikit Spoiler tentang awal-tengah cerita.
Kamu akan berperan sebagai Daniel Recker, anggota dari US Special Force dengan nama team Tombstone. Tombstone ini adalah salah satu kelompok militer yang mencoba untuk mengatasi kudeta militer di China akibat pembunuhan Jin Jie, politikus yang menyuarakan pergantian sistem di negeri China dan berpotensi besar untuk menjadi president China selanjutnya. Akibatnya Shanghai menjadi kacau balau dan Komandan Zhang menyerbu kota ini dan merebut kepemimpinannya.
Seperti kebanyakan shooter, kamu akan berperan sebagai anggota militer tingkat rendah dan kamu akan menghabiskan banyak waktu dengan peluru dan granat dan bukan berdebat dengan politikus China untuk menyelesaikan masalah ini. Terlepas dari apakah cerita ini terbilang seru atau tidak,  yang pasti adalah cerita ini mampu membuat ikatan yang terlihat jelas dengan setiap misi yang kamu jalani. Ini adalah peningkatan yang besar jika dibanding dengan Battlefield 3.
Kebanyakan karakter yang kamu akan temui dalam game ini akan meninggalkan kesan, namun sebagian besar waktu akan kamu habiskan dengan Irish, seorang rekan di Tombstone dan dengan “Hannah” seorang agen intelijen China yang bekerja sama dengan Tombstone. Untungnya, voice actor yang mengisi karakter ini terbilang sangat mantap. Irish diperankan oleh Micahel K. Williams yang terkenal lewat perannya sebagai Omar di acara televisi The Wire dan Hannah diperankan oleh Jessika Van. Kedua voice aktor ini saya sebutkan namanya karena tanpa mereka maka game ini tidak akan terasa sama. Kedua karakter ini mempunyai dialog yang ditulis dengan baik dan kedua voice actor terasa mempunyai chemistry yang begitu nyata.
cursing
DICE (developer game ini) telah cukup cermat untuk menekankan cerita dalam seri Battlefield 4 ini dan menjaga agar plotnya tetap masuk akal. Sebagai contoh kamu tidak akan pernah menerbangkan pesawat di game ini karena Recker bukanlah seorang pilot. Hal ini mungkin terasa mengurangi kesenangan bermain, tapi dengan fokus seperti ini ceritanya menjadi terjaga kualitasnya. Sayangnya ini juga berarti story modenya akan berlangsung pendek, seorang pemain veteran dapat menamatkan game ini dalam waktu kurang dari 6 jam.
Untungnya kamu akan mempunyai alasan untuk memainkan ulang story modenya karena nantinya kamu akan diberikan beberapa pilihan yang mempunyai pengaruh besar terhadap endingnya. Jika saya ceritakan lebih lanjut maka itu akan menjadi spoiler, tapi yang bisa saya katakan adalah saya sangat-sangat terkejut dengan ending pertama saya.
theyretheenemy
Cerita Battlefield 4 tidaklah sempurna. Kamu dapat melihat sifat sinis karakter Irish yang sangat berlebihan dan ada beberapa plot cerita yang akan membuat kamu bertanya-tanya mengapa hal itu mungkin terjadi. Game ini juga sempat hampir menyentuh beberapa masalah rasial namun sebelum itu terjadi Battlefield 4 mengakhirinya sehingga tidak akan mempengaruhi kamu dalam bermain. Ceritanya memang pendek tapi sangat seru seperti action movie dan kamu akan menemukan beberapa karaker menarik seiring perjalanan.

Atmosphere: Selamat Datang di Asia

Secara visual Battlefield 4 dapat dikatakan sangat-sangat mengagumkan. Pada setting grafis tertinggi gamenya terlihat sebaik game PC lain yang pernah saya mainan dan jalan dengan sangat smooth. Dan untungnya DICE menggunakan seluruh map dengan effesien, kamu akan diajak untuk menyusuri Shanghai dimalam hari ketika hujan deras dan Singapura ketika badai tropis menerjang. Kamu juga akan terlibat dalam petarungan di air dengan menggunakan perahu kencang yang sangat terlihat realistis.
singa tank
Tapi apa yang membedakan game ini dari yang lain adalah tingkat detailnya. Lingkungan dibuat dengan berbagai ornamen lengkap dan terasa sangat nyata dan hidup. Namun sayangnya walaupun lingkungannya sangat indah tapi kamu tidak akan mempunyai banyak waktu untuk melihat-lihat, tidak dengan tentara China yang sedang menembaki kamu.
up close and personal
Suara di Battlefield 4 benar-benar layak diacungi jempol. Suara desingan peluru dan ledakan game ini mampu membuat tulang kamu bergetar (jika kamu menyetel suara cukup keras). Selain itu kamu juga dapat mendengar percakapan para tentara China dengan detail. Musiknya juga terbilang sangat baik, DICE memilih untuk menggunakan musik elektronik dengan sangat minimalis dan membiarkan suara asli dari suasana perang mengisi ruangan kamu. Tapi walaupun begitu musik dengan frekuensi yang rendah dan berulang-ulang ini mampu membuat pertempurannya terasa lebih seru lagi.
snow world

Multiplayer

Saya akan posting khusus mengenai multiplayer Battlefield 4 begitu saya telah memainkannya cukup lama dan naik level, tapi dari apa yang saya mainkan kali ini pengalamannya bisa dikatakan sama. Seperti seri sebelumnya pemain dapat memilih satu dari beberapa class dan melakukan kustomisasi dengan berbagai equipment. Tentu saja seiring kamu bermain dan naik level peralatan baru akan terbuka juga untuk digunakan.
mp-customization
Rush, Conquest dan Team & Squad Deatmatch masih menjadi menu utama dari multiplayernya. Terdapat menu baru yang bernama Obliteration yang nampaknya mencoba untuk mengabungkan pertermpuran dengan jumlah pemain yang banyak dengan mode Rush. Namun ketika saya coba, saya dipentalkan kembali ke lobby, ntah bug atau memang masih belum ada orang yang bermain mode ini. Nanti ini akan saya bahas lebih lanjut.
mp dead
Tambahan baru di multiplayernya adalah Test Range, dimana kamu dapat mencoba semua senjata dan kendaraan dalam game ini dalam sebuah arena tanpa musuh. Kamu dapat mengakses menu ini  untuk berlatih senjata dan juga kendaraan, cocok bagi pemain baru. Saya malah berencana untuk menghabiskan waktu cukup lama di Test Range untuk belajar menerbangkan helicopter tanpa menghancurkannya dalam seketika.
tes range mp
Ada juga mode baru bernama Commander, yang terintegrasi dengan aplikasi tablet dimana kamu dapat bermain sebagai komandan dalam perang yang memberikan bantuan berupa supplies dan memberikan panduan orang yang sedang bermain di PC, tapi itu belum tersedia pada saat revew ini dibuat. Dan jikalaupun sudah tersedia maka kamu harus naik level sampai 10 untuk bisa mengaksesnya.
Tidak ada yang benar-benar baru di multiplayer 4, bisa dibilang sama dengan Battlefield 3 kecuali dengan map baru dan beberapa perubahan minor. Tapi sekali lagi, itu bukan hal yang buruk. Jika kamu suka dengan multiplayer Battlefield 3 (yang mana jutaan orang menyukainya) maka kamu akan suka dengan multiplayer Battlefield 4. Secara pribadi, saya sudah tidak sabar untuk kembali ke medan perang.
shanghai

Verdict

Battlefield 4 adalah game yang luar biasa. Kamu tidak akan menemukan inovasi yang benar-benar baru, tapi memang tidak diperlukan jika dari awalnya game ini sudah menggunakan formula yang benar-benar mantap. DICE lewat Battlefield 4 telah berhasil menambahkan potongan yang hilang dan itu adalah cerita yang menarik. Ini telah membuat Battlefield 4 sebagai seri Battlefield terbaik sejauh ini. 

Kehebatan Grafis Next-Gen Terlihat Di Trailer Bocoran The Order : 1886


The Order: 1886 game action-adventure yang akan datang yang di kembangkan oleh studio ready at dawn dan sony santa monica yang hanya akan dirilis untuk PlatStation 4
Inilah videonya


dan inilah beberapa screenshot dari gamenya


Selasa, 18 Februari 2014

Batman Arkham Origins - Review


Dalam rentang waktu yang tak begitu jauh pada setiap serinya, Batman kembali hadir tahun ini pada hampir semua platform. Rocksteady Studios yang berada di bawah naungan Eidos memegang kendali pada Batman: Arkham Asylum dan Batman: Arkham City.
Kemudian, Warner Bros. Interactive mengambil alih lisensi game ini dan mengembangkan seri ketiga dari trilogi game Batman. Meskipun terdapat beberapa kelebihan, game ini juga memiliki kekurangannya.
Batcave dan Alfred akan menjadi sumber informasi Batman.

Dari segi cerita, Batman: Arkham Origins mempunyai latar waktu mundur, atau lebih tepatnya sebelum kisah yang ada pada Batman: Arkham Asylum. Saat itu, Bruce Wayne baru menyerahkan jiwanya untuk melindungi Gotham dari keterpurukan dari dalam dan kejahatan dari luar.
Batman yang masih mencari jati dirinya belum mengenal Joker, musuh bebuyutannya. Black Mask merupakan seorang penjahat yang mampu mengorganisir para assassin ternama dengan memberikan hadiah jika berhasil melumatkan Batman. Selain para assassin itu, ia juga harus menghadapi musuh lain seperti Penguin, Anarky, dan Enigma. Namun, tenang saja karena Bruce sudah siap untuk mengahdapi mereka semua.
Grafis yang diusung memang masih menggunakan Unreal Engine. Hal ini terlihat dari ciri khas engine tersebut, yaitu setiap karakter yang dibuat memiliki tubuh kekar dan besar. Sayangnya, tidak ada perbedaan grafis yang menonjol jika kita membandingkannya dengan Batman: Arkham City.
Pihak developer menawarkan beberapa fitur baru untuk menutupi kekurangan ini. Kita dapat mengunjungi markas sang manusia kelelawar, Batcave. Di tempat inilah, kita dapat memeriksa data penjahat, melihat apa saja misi yang ditawarkan, serta melakukan simulasi pertarungan untuk menyelesaikan challenges atau hanya sekadar melatih teknik bertarung.

Gaya bertarung yang benar-benar sama dengan seri sebelumnya.

Berdiri di atap gedung, mengamati kondisi di bawah, terjun ke bawah lalu menghajar para penjahat dengan glide kick, atau mencari teka-teki yang diberikan oleh Enigma akan menjadi kebiasaan Batman saat ia tidak menjalankan misi. Suatu waktu, ia akan mendengar suara orang yang meminta tolong, saat itu juga ia dapat bergegas menuju asal suara tersebut dan segera melindunginya.
Experience point yang ia dapatkan setiap kali menghajar musuh akan digunakan untuk meningkatkan kemampuan dan peralatan tempurnya. Sebenarnya, kebiasaan ini lebih membosankan dari seri sebelumnya.
Anehnya, peralatan yang Batman miliki pada game ini terkesan lebih canggih daripada Batman: Akham Asylum. Padahal, seri ketiga ini menggunakan konsep reboot. Hal ini terlihat saat Batman mengolah tempat kejadian perkara (crime scene).
Saat ia menganalisa beberapa petunjuk yang ada, ia juga dapat menampilkan rekaman kejadian dalam waktu yang terbatas demi menemukan petunjuk yang lebih banyak. Pada Batman: Arkham Asylum, Bruce hanya bisa mengamati TKP lalu menganalisa petunjuk yang ada.

Batman dapat mengolah crime scene lebih jauh dan terperinci

Selain inovasi yang bisa dikatakan sangat sedikit, bug menjadi kekurangan kedua dari game ini. Saat gamer menikmati pertarungan antara Batman dengan sekelompok berandalan, ia akan kecewa ketika pukulan terakhir yang melayang ke lawan membuat frames per second turun hingga 10 karena gerakan lambat yang bermasalah. Secara keseluruhan,Game ini sangat bagus karena Batman selalu menawarkan cerita yang menarik.

Grand Theft Auto 5 - GTA 5 For PC?


 
London – Setelah dibuat kecewa dengan pernyataan Rockstar yang tidak akan merilis Grand Theft Auto (GTA) V di PC, kini penggemar game tersebut dapat menghilangkan kekecawaannya. Seperti dilansir dari Toms Hardware (Kamis, 23/1/2014), pasalnya secara mengejutkan situs jual beli Amazon.com kawasan Eropa menampilkan GTA V versi PC di halamannya.
GTA V ini dibanderol sedikit lebih mahal dari versi PS3 dan Xbox 360 nya. Jika versi konsol hanya 45 Euro, versi PC diberi harga 59,99 Euro.


Sayangnya pihak Rockstar selaku pengembang dari GTA V tidak mau berkofirmasi apa-apa soal perilisan GTA V PC secara diam-diam ini

Titanfall - Kenapa Tidak Ada Singleplayer



Gamer pecinta genre action mana yang tidak akan jatuh cinta pada pandangan pertama dengan 
Titanfall – proyek terbaru dari Respawn Entertainment – developer pecahan Infinity Ward. Lewat berbagai demo yang ia tawarkan, terutama yang mereka tunjukkan di event utama Xbox One, Respawn memperlihatkan pertempuran dalam skala yang masif dan epik. Tidak lagi hanya mengangkat senjata dan melemparkan peluru membabi buta, Anda juga dapat melakukan serangkaian gerakan parkour unutk bergerak ke tempat yang sulit dijangkau. Bagian terbaiknya? Anda juga bisa memanggil robot raksasa dan masuk ke dalam mode pertempuran yang lebih destruktif. Respawn memang memperlihatkan mode multiplayer yang luar biasa. Pertanyaannya kini, bagaimana dengan mode single-playernya sendiri?



Seperti yang sempat dikonfirmasikan sebelumnya, Titanfall adalah sebuah game multiplayer penuh. Ini berarti Respawn tidak akan menyuntikkan mode single-player sama sekali di dalamnya. Vince Zampella dari Respawn menjelaskan alasan di balik kebijakan yang mungkin akan membuat banyak gamer kecewa ini. Menurut Zampella, Respawn adalah sebuah studio kecil yang hanya beranggotakan 60 orang, sehingga mereka harus menghabiskan sumber daya yang besar jika ingin berfokus pada mode single-player. Tidak hanya itu saja, data memperlihatkan bahwa hanya 5% dari total gamer multiplayer yang menyelesaikan mode single player. Dengan potensi yang jauh lebih besar, menjadi keputusan yang masuk akal bagi Titanfall untuk hanya berfokus pada
mode multiplayer.

 Ini tentu saja menjadi keputusan yang sangat disayangkan. Sebagai gamer yang menikmati mode single player, berbagai elemen pertempuran Titanfall sebenarnya memuat potensi untuk melahirkan sebuah pertempuran single player yang epik dan menarik. Konsekuensi lain dari keputusan ini? Mengingat game ini juga akan dirilis untuk PC, gamer Indonesia yang mengandalkan game bajakan tentu saja kehilangan kesempatan untuk merasakan pengalaman bermain yang akan ditawarkan oleh Titanfall ini. Better save your money if you are really interested in it..

Minggu, 16 Februari 2014

Assassin's Creed IV - Freedom Cry Mendapat Standalone



Freedom Cry , DLC berbasis cerita untuk Assassin Creed IV : Black Flag , yang akan kembali dirilis sebagai judul standalone akhir bulan ini bagi mereka yang belum mengambil salinanUntuk hanya $ 9,99, PC , PS3 dan PS4 pengguna akan dapat men-download - skala kecil petualang petualangan Haiti . Freedom Cry melanjutkan eksploitasi ofAdewale , setelah ia meninggalkan Kenways kru untuk bergabung dengan assassin...




Freedom Cry berlangsung lima belas tahun setelah peristiwa Assassin Creed IV : Black Flag dan Adewale menemukan dirinya terdampar di tepi pantai pulau Saint Domingue . Ia harus membebaskan budak wilayah itu untuk mengumpulkan awak dan kapal untuk meninggalkan pulau terkutuk . Setelah Naik Kapal, akan banyak  nyanyian , minuman beralkohol , dan BANYAK membajak .





Freedom Cry mendapat pujian sebagai salah satu narasi terkuat yang terkandung dalam sebuah game Assassin Creed . Freedom Cry juga berisi blunderbuss dan parang , yang membuatnya lebih bernilai saat Anda memainkannya .Ini bukan pertama kalinya bahwa Ubisoft telah merilis DLC mandiri , seperti yang terlihat dengan Far Cry : Blood Dragon, tapi itu menandai pertama kalinya bahwa DLC telah dikonversi ke standalone


#News